Cinta,,
Bagiku adalah sebuah misteri, cinta juga
bisa dikatakan sebuah awal dari terbitnya sebuah cerita, cinta tak ubah nya
sebagai hayalan belaka, cinta bisa datang dan pergi begitu saja, banyak orang
mengatakan cinta itu buta, cinta itu dosa, cinta itu rasa ingin memiliki, cinta
itu ya sejenis perasaan yang tak dapat di sangka-sangka datang nya. Tapi,
bagiku cinta itu segalanya. ada banyak cinta di dunia ini, seperti cinta gila,
cinta palsu, cinta mati, cinta sejati, cinta rasul yang dikarang dan di miliki oleh sang penyair lagu. Mungkin
anda akan menjadi lebih berpikir jika ku katakan cinta yang hidup di zaman
sekarang adalah cinta yang mengutamakan nafsu belaka, seperti yang ku gambarkan
pada kehidupan anak muda sekarang. Tanpa ucapan cinta laki-laki tidak akan bisa
menggandeng si wanita, tanpa ucapan cinta wanita pun gak dapat menggaet lelaki
kaya, cinta yang hidup di zaman sekarang adalah cinta yang telah hilang arti ke
asliannya. Anda boleh setuju atau pun tidak dengan pernyataan diatas tadi.
Namun,,
Bagaimanapun kehidupan cinta pada zaman
sekarang aku tetap berpikiran positif padanya, karena cinta yang ku utara kan
tadi menurutku adalah segalanya. Aku mempunyai banyak pengertian cinta,
tergantung kemananya kita mau mengartikan cinta itu, sesuai dengan situasi,
kondisi, letak katanya, gunanya. Ada cinta hamba kepada tuhannya, ada cinta
manusia kepada rasulnya, ada cinta anak kepada orang tuanya dan ada pula cinta
yang lahir dari sepasang anak muda yang begitu tulusnya. Tapi, terkadang aku
goyah dengan kata-kata cinta setelah mendengar tutur dari beberapa pendapat
temanku, “cinta itu bagaikan syair yang bisa di jual dan begitu mahal harganya”,
tanpa di hiraukan lagi keasliannya, manusia sekarang sudah membajak arti cinta
dan keaslian cinta itu. Dengan cinta si hidung belang merayu wanita, dengan
kata cinta berjutaan uang di dapatkan oleh artis-artis ternama di negeri ini
yang dengan cara memberi kata cinta di syair lagunya, dengan kata cinta
seseorang meniduri kekasihnya, dengan kata cinta seseorang di beri pekerjaan,
dengan kata cinta kepada rakyatnya seseorangpun bisa duduk di kursi empuk.
Suka,,
Kata ini banyak di jumpai dan di dengar
sebelum seseorang menyatakan cinta, suka adalah kata yang tidak begitu jauh
maknanya dengan cinta. Cuman terkadang seseorang tidak berani bertindak apa-apa
sebelum keluarnya kata cinta itu, karna kata suka belum begitu menyatakan
seseorang benar-benar punya kemauan yang serius untuk mendapatkan sesuatu. “Aku
suka kamu,,,,,? misalnya.. sang objek tidak akan berani langsung mengambil
kesimpulan dari kata suka yang di lontarkan oleh subjek.. dia masih meragukan
keseriusan kata-kata itu sebelum di lontarkan olehnya kata cinta.
Benci,,
Itu adalah kata-kata seseorang yang hampir
habis kuasa untuk menahan amarahnya, benci bisa di lontarkan manusia di saat
dia mengalami suatu peristiwa yang tidak ia harapkan. Tapi, ada sebagian dari
kalangan anak muda memberi makna dari kata benci seperti benar-benar cinta...
wah,, istilah yang keren. Di kamus besar bahasa indonesia benci dapat di
artikan suatu ungkapan yang melampiaskan rasa kesal kepada seseorang atau
sesuatu.
Hari itu,,
Aku duduk
termangu di bawah sebuah pohon yang rindang, sambil memikirkan arti dan
penjelasan dari kata-kata cinta, suka dan benci.. karena semua itu jujur ku
katakan aku sudah pernah mengalami dan bisa di bilang sering mendapatkan hal
itu. Agak sedikit sombong aku berani bilang aku sudah terlalu sering
melontarkan kata-kata cinta kepada wanita, suka pun lebih sering lagi. Aku
adalah seorang anak muda yang pada umurku sekarang sudah bisa di kartegorikan
bujang tua di desaku, karena sudah tradisi di desa ku anak mudanya yang
seumuranku udah punya pasangan hidup ”menikah”. Tapi aku tidak iri dengan
mereka,, karena bagiku menikah itu adalah sesuatu yang tidak bisa kita samakan
dengan pacaran. Seumuran denganku yang masih melajang alias kerennya belum
laku,, sih masih ada, tapi tidak begitu banyak lagi. Dan itu pun mereka lagi
nunggu musim kawin tentunya. Karena musim kawin akan terjadi sekitaran
menjelang puasa atau lebaran. Pada masa itulah aku akan di hadiah kan banyak
undangan party mereka. Aku pun tidak seorang pengangguran yang tok nya
pengangguran loh. Aku adalah mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di negeriku.
Selain kuliah aku juga udah banyak memiliki pengalaman kerja karena aku di
kenal orang yang malas dengan kata malas-malasan. Kalau di isi ke riwayat hidup
ku yang istilah kerennya di tulis di daftar Curiculum Vitae ku udah gak muat
lagi ampe lima halaman untuk menulis pengalaman kerja ku. Dari kerja yang
paling bawah sampai kelas atas, dari kerja yang paling memalukan sampai kelas
bergensi, dari kelas yang tak mungkin pun sampai mungkin semuanya udah ku
geluti.. kalau ku terangkan semua disini aku takut di remehin atau ntar malah
di bilang sombong. Yang jelas kerja kasar pernah dan kerja halus pun pernah.
Besoknya,,,
Aku sendiri di
kamar... mau tau gak aku lagi ngapain!!!
Aku suka dengan
game,, di waktu suntuk aku selalu main game.. ada banyak koleksi game di laptop
ku. Ada pertualangan, perlombaan, dan banyak lagi yang gak mungkin ku sebutkan
satu persatu,, ntar malah membuat anda berpikiran jelek pada ku.
Aku juga suka
baca buku, novel, pelajaran, cerpen, koran, dan buku-buku motivasi tentunya.
Seperti bukunya mas ipho santoso lengkap di kamarku. Aku suka ikut
seminar-seminar walau pun uang registrasinya yang biasa menguras dompetku. Tapi
kusadari setelah mengikuti seminar aku akan mendapatkan perubahan.. ya,,, tak
lain dan tak bukan yang jelas berubah jatah belanja seminggu harus hemat...
hahahha...
Aku tinggal satu
keluarga, dengan kedua orang tuaku,, walau pun bapakku bapak tiri, tapi jika
ada yang bilang macam-macam tentang dia aku akan marah. Karena aku tak
merasakan dia sebagai bapak tiri yang di gemborkan orang yang jahat ama anak
tirinya. Sekilas tentang bapak kandungku dia udah meninggal dunia, dua tahun
yang lalu di hitung dari aku menulis ini. Di rumah ku ada ibu, bapak dan 3 adik
seibu ku, Aku yang paling tua. Aku sangat menyayangi mereka, salah satunya yang
paling bungsu adalah wanita.
Desa itu...
45 kilo meter
jaraknya dari ibukota, tapi walaupun desa alias dusun yang di bilang kawanku
tapi aku sangat bangga, karena desaku ibukota kecamatan loh.... malah kantor
camatnya pun dekat dengan rumahku. Aku dilahirkan 24 tahun yang lalu di desa
ini. Aku sekolah dasar (SD) dan menengah pertamanya (SMP) juga di sini. Setelah
tamat sekolah menengah pertama aku baru di beri kepercayaan untuk merantau di
kota, aku jadi anak STM loh.... sangat di banggakan seusiaku udah berani
merantau.. yach walaupun cuman berjarak 45 kilo meter dari desaku. Tapi aku
tinggal di kosan, masak sendiri, nyuci sendiri, seperti lirik lagunya sang
penyanyi dangdut yang aku lupa namanya, karna ku jujur kurang menyukai lagu dangdut.
Di cerita ini
sekarang aku udah duduk di bangku STM loh,,,, tapi cerita ini belum di mulai.
Diriku,,,
Dengan tinggi
160cm,, berat badan 53kg,, rambut lurus hitam tegak-tegak ukuran 121,, kulit
putih,, hidung sedikit mancung,, alis mata tebal,, kumis tipis selalu memakai
baju kaos di dalam kemeja sekolah.. tas sandang paha,, sepatu adidas,, kaos
putih menggandeng buku besar satu,, melenggang memasuki pekarangan STM. Jujurku
akui aku ganteng dimasa itu, PD habis,, selalu menonjol di kelas, anak pramuka
penegak laksana yang camping selalu jarang mandi.. tapi pintar masak. Di STM
aku gak mengharapkan peringkat seperti halnya waktu di sekolah dasar dan
menengah pertama yang selalu juara kelas. Di STM aku hanya mengharapkan nilai
ku hitam semua,,,, jujur ku akui selama sekolah aku gak pernah mendapatkan cabe
di rapotku. Itu lah sekilas tentang aku.
15tahun,,,
Pada usia inilah
aku baru mengenal istilah pacaran,, tapi sih sekedar ngambil nama doank, ku
punya target adek kelas ku. Nama nya Lidia (nama samaran) Ku dekati dia, dia
menjauh,, ku ngomong ama dia,, dia hanya diam... tapi wajar loh kalau kita
pikir di zaman sekarang dia itu pada waktu itu baru beberapa bulan dari tamat
sekolah dasar,, hahahah.. aku mengutarakan kata yang ku jelaskan di awal
tulisan ini kepadanya melalui teman dan surat, pada waktu itu si sule belum
iklan tampil di promosi kartu AS loh.. belum ada hand Phone dan jaringan
khususnya di desa ku. Udah banyak surat yang ku kirimkan untuk Lidia, malah
udah berulang-ulang kali aku membeli kertas surat yang khusus untuk surat
cinta. Aku mendapatkan jawaban iya dari teman nya... katanya dia mau menjadi
pacarku,,, tapi ku akui ini hanya baru cari nama pacaran. Hubungan kami
berjalan selama 1,5 tahun.. tapi ya itulah namanya zaman cinta monyet,, gak ada
isinya. Duduk berduaan di bangku depan kelas nya hanya diam membisu seperti
lagunya 30 menit itu,,,, diam tanpa kata, senyum-senyum gak jelas, selalu aku
yang bicara, yach cucoklah. Tolong di garis bawahi itu cinta monyet. Gak
seperti lirik lagunya cinta pertamanya sanny si artis kita yang nikah di negeri
seberang. BCL
16tahun,,,
Aku baru duduk
di STM,, bosan juga. Seperti yang kujelaskan tadi aku telah tinggal di ibukota
dan tinggal ngekos. Maklum zaman masih belum begitu modern, tanpa alat
komunikasi bagai mana hubungan kami menjadi semakin baik. Waktu berduaan sama
dia aja aku hanya mendengar kata IYA,, atau kata TIDAK dari mulutnya... only
that... ya hanya itu. Apalagi sekarang tinggalnya udah jauhan.. hanya Tuhan lah
yang tahu. Pada waktu inilah PERSELINGKUHAN
atas nama cinta terjadi,,,,, waw makin seru nich. Hahaha,,, siapa yang gak
mau,,, ada gadis manis yang memberi respon padaku. Di tulisan ini sengaja semua
nama-nama yang ada dalam tulisan ini tidak ku sebutkan nama aslinya,, gak
pakan?
Pertama pun
terjadi, ya kata teman-teman dia okey, cantik, manis, polos lagi.... namanya
meisya (juga nama samaran), aku menangkap sinyal baik darinya, mau tau dari
mana aku tau ada sinyal darinya?,, yach cowok mana yang gak ngerespon di ajak
jalan ma dia, meskipun jalan di dalam desa. Sekedar tau aja,, di desa ku
jaringan satelit radio nya amat kuat, maksudku sesuatu yang baru pasti mudah
beredar beritanya dari mulut kemulut. Semua berawal dari responnya padaku, dia
sangat berani untuk menyatakan mau minjam sesuatu padaku,, pembaca jangan
curiga dulu. Ceritanya aku waktu itu punya camera manual bernama tistel apalah
namanya itu,,,, kalau sekarang sich dah
keren dengan istilah camdig alias camera digital. Dia bilang mau beli filmnya..
waktu itu kalau gak salah lebaran mungkin, aku agak kurang-kurang ingat juga,
dan aku yang ngawanin beli filmnya, istilah jaringan satelit radio yang tadi
tuh ya disini,, karena berboncengan lewat di tengah pasar. Sekilas, pasar di
tempatku tidak begitu besar cuman pada setiap hari kamis dan sabtu ada pasar
tradisional yang di sebut pasar balai. Karena kejadian itu,, maksudku
perjalananku di dalam area pasar dengannya aku jadi bahan pembicaraan ibuk-ibuk
dan teman-temanku. Ya istilah kerennya sekarang udah masuk di siaran insert
atau silet lah... tanggung kepalang tanggung,, kata itu pun keluar dari mulutku
untuk si dia (meisya), yaitu C.I.N.T.A . dari pada cuman di gosipin mendingan asli
loh,, kan kita dah dapat respon dari dia.
Secara garis
besar nya.. bertubuh ramping, suka tersenyum, rambut lurus, kulit putih,
senyumnya manis, cantik, pada waktu itu berbaju kaos yang lagi mode untuk gadis
yang warnanya belang dua warna seperti perment apalah itu sekarang. Dia juga baru
tamat sekolah dasar (SD) dan duduk di kelas 1 Sekolah menengah pertama (SMP) di
desaku. Dia tinggal dengan keluarganya yang anaknya teman akrabku.
Photo bareng,,
Itulah trend
pacaran zaman itu, gak pacaran namanya kalau gak da poto berdua bareng do’i.
Potonya di gunting kecil pas ukuran dompet, masukin deh ke tempat poto di
dompetku. Yach kurasa pada saat itu pacarannya ya ngambil nama doank,, masih ja
berharap di gosipin inilah,, itulah,,, hingga pada waktunya tiba. Orang tuaku
(nyokap) ku tau kalau aku pacaran ama dia, dan di buktikan karena tak sengaja
poto di dompetku terlihat olehnya. Oh ya,,, aku sama Lidia statusnya masih
pacaran loh,,, hahaha,, hampir lupa, kisahku dengan si lidia pun gak tau
akhirnya, karena aku dah ngerasa ngecewain dia,, yang tentunya dia belum tentu
loch ngerasa gitu!!! Kan yang jelasnya aku yang suka atau cinta ma dia. Sejak
aku jalan bareng ama meisya dan kelihatan ama orang tuanya si lidia itulah aku
berpikir untuk mengakhiri hubunganku dengan lidia. Gak ada kata putus dalam
hubungan kami tapi berakhir begitu saja.
Putus,,,
Begitulah kisah
cinta keduaku dengan meisya,, entah kenapa karena semua berawal dari photo di
dompetku mungkin.. benar sekali, setelah nyokap ku tau bahwa aku sedang
menjalin hubungan dengan si meisa, nyokap ku senyum nyindir padaku,, aku
bingung, koq nyokap senyumnya aneh gitu ke aku. Aku pun nanya kenapa nyokap
senyumnya gitu, gak suka ya ma hubungan kami.. nyokap tersenyum lagi, dan
menampakkan ketawa kecilnya. Bukannya gak boleh, tapi bokap tau gak kau pacaran
ama si meisya, nyokap balik nyerang aku dengan pertanyaan tuh. Aku geleng aja,
karena memang bokap blum tau dengan hubungan kami. Nyokap pun nyahut dan
bilang, gek kalau bokap kau pulang, tanyain ma dia tentang si meisya biar gak
da salah paham. Aku tetap ja masih bingung dengan apa yang terjadi waktu itu.
Mau langsung nanya ke bokap, kebetulan bokap blum pulang.. yach penasaran deh.
Habis kejadian tuh, aku selalu deg-deg kan.. ada apa sich dengan meisya, dengan
tanpa rasa bersalah dan takut terjadi apa-apa, aku langsung aja ngajak meisya
ketemuan. Kami ketemuannya di belakang kantor camat, aku sich ngobrolnya biasa
saja, seolah-olah gak kan terjadi sesuatu yang tak di inginkan. Aku mulai
membuka cerita,, dan semuanya kami lewati dengan gembira ria, gak da yang beri
tanda-tanda sesuatu yang buruk akan terjadi. Karena semakin asiknya kami
ngobrol, aku coba untuk menanyakan sesuatu yang masih membuatku penasaran.
Mei,,, tadi nyokap ku lihat poto kita di dompet abg,, kayak nya ada yang di
sembunyiin tentang meisya ke abg, dia suruh abg tanya langsung ke bokap, emang
nya adek kenal sama bokap abg?.. meisya balik nanya ma aku,, emang bapak abg
yang mana, koq meisya gak tau.. aku pun jawab dengan sejujurnya, lengkpa semuany
data ku kasih tau padanya. Setelah semua ku jawab, dia dengan lembut bicara,
bg,, kita masih keluarga dekat, tapi mei gak tau seberapa dekatnya hubungan
keluarga kita. Setelah tau tentang itu kami berdua pun pulang, rasa penasaranku
masih tinggal beberapa persen lah di otakku, di rumah aku ketemu ama bokap, dan
tanpa rasa takut karena ketahuan pacaran aku langsung menanyakan tentang meisya
ke dia. Aku tertunduk lesu mendengar jawaban bokap ternyata aku dan meisya
adalh keluarga dekat, dan menurut garis keluarga, kami tidak di perbolehkan
untuk menikah,, tapi nyokap menyela, kalau cuman pacaran ja kalian boleh koq...
sedih tapi lucu ja yang kurasakan. Aku tertunduk kesal karena aku telah jatuh
hati benaran pada meisya. Jadi ingat ama lagunya the virgin,, cinta
terlarang!!! Keesokan harinya setelah kami tau, kami pun sepakat untuk
mengakhiri hubungan kami, walaupun di hati berat untuk menerima kenyataan pahit
itu.
BERSAMBUNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar