HERI KUSNADI ( 081919413345 )

Di mohon tinggalkan pesan dan komentar.

HERI KUSNADI ( 081919413345 )

Di mohon tinggalkan pesan dan komentar.

HERI KUSNADI ( 081919413345 )

Di mohon tinggalkan pesan dan komentar.

HERI KUSNADI ( 081919413345 )

Di mohon tinggalkan pesan dan komentar.


KLIK BISNIS USTAD YUSUF MANSUR

Senin, 28 November 2011

Jaringan


1. Komputer Tidak Mau Hidup
Cara Mengatasinya :
- Cek koneksi kabel (dari power outletnya ke tombol power pada PC)
- Cek apakah stabilizer berfungsi atau tidak (jika memakai stabilizer)
- Cek kabel power pada CPU
- Jika masih juga tidak mau hidup permasalahanya mungkin terletak pada power supply atau MB2. 


2. Komputer Mau Hidup Tetapi Tidak Mau Booting
Cara Mengatasinya :
Kenali Terlebih dahulu Bunyi Beep :
Beep 1 kali saja Tanda bahwa kondisi komputer baik
Beep 1 kali, panjang Terdapat problem di memory
Beep 1 kali panjang dan 3 kali pendek Kerusakan di VGA card
Beep 1 kali panjang dan 2 kali pendek Kerusakan di DRAM parity
Beep terus menerus Kerusakan dimodul memory atau memory video
- Cek dengan menggunakan software diagnosa seperti sisoft sandra, PC mark04, PC mark05 dll.

3. Komputer Mau Booting Tetapi Selalu “Safe Mode “ (untuk masuk ke safe mode tekan F8)
Cara Mengatasinya :
- Restart kembali komputer anda
- Jika masih trouble intall ulang windows anda
- Jika masih safe mode juga, berarti HD anda bermasalah
Cek dengan : Scan Disk.

4. Komputer Sering Hang
Cara Mengatasinya :
- Disebabkan software mengalami crash
- tekan ctrl + alt + del >> klik End task pada program yang “Not Responding”
- tekan tombol restart pada CPU
- Disebabkan hardware mengalami konflik (adanya penambahan hardware baru)
- konflik antar hardware sering terjadi pada sistem operasi windows
- install ulang windows anda, tetapi yang perlu diingat sebelum reinstall windows anda,
lepaskan dulu hardware baru anda
- alankan fasilitas “add new“ hardware yang terdapat pada control panel.

5. Keyboard Tidak Dikenali Oleh Komputer
Cara Mengatasinya
- Cek Apakah Keyboard Anda Sudah Terpasang Dengan Benar
- Jika Sudah Tapi Masih Juga Keyboard Tidak Terdeteksi Maka Kemungkinan Keyboard Anda Bermasalah.
- Coba Ganti Keyboard Anda, Jika Sudah Diganti Tapi Juga Masih Bermasalah Maka Kemungkinan Besar Yang Rusak Adalah Di Bagian Port Keyboard Di MB Anda.
- Jika Memang Sudah Di Ganti Keyboard Baru Tapi Tetap Tidak Terdeteksi Juga Coba Ganti Dengan Keyboard USB Dan Apabila Tidak Terdeteksi Juga Berarti Ada Yang Salah Pada Sitem Windows Sobat6 Mouse Tidak Dikenali Oleh Komputer (Sama Denagn Kasus Keyboard).

6. Pointer Mouse Selalu Meloncat-Loncat
Cara Mengatasinya
- Mouse kotor segera di Bersihkan (khususnya pada bola mouse).

7. Komputer Sering Crash
Cara Mengatasinya :
- Cek semua posisi kabel, hardware, dan juga tegangan pada casing, cek suhu pada CPU dan juGa cek ram, processor dan juga vga.

8. Bila Produsen MetherBoard(MB) Tidak Diketahui
Cara Mengatasinya :
- Membuka casing, dan cek CPU anda biasanya sebuah MB memiliki label produsen yang sekaligus berisi spesifikasi tipe Mbnya.
- Lihat pada manual book
- Cari data Mb lewat internet, cocokan ID yang tercetak pada sticker board denan daftar yang terdapat pada situs www.fcc.gov/oet/fccid, dan cari daftar nomor ID yang dikeluarkan oleh lembaga perijinan untuk perangkat elektonik di Amerika
- Gunakan software analisa, seperti sandra99 dll.

9. Lupa Password BIOS
Cara Mengatasinya :
- Cabut batterey cmos pada cpu
- Atau dengan cara emncoba menebak bberapa password default untuk beberapa produsen bios misalkan AMI dan AWARD (contoh : A.M.I, AMI, AMI_SW, ALLY, 589589 dll)
10. Jam dan setting tanggal BIOS Selalu Berubah-Rubah
Cara Mengatasinya :
- Baterai cmos sudah tidak berfungsi (mati), ganti dengan batteray yang baru.

11. Menambah Perangkat Hardware Baru, Tp Tidak Terdeteksi Oleh BIOS
Cara Mengatasinya :
- Kemungkinan besar bios anda sudah kuno sehingga tidak dapat mendeteksi hardware yang baru, maka segera update bios anda (bisa download melalui internet, mis : www.windrivers.com).

12. Melacak Kerusakan Card Pada MB
Cara Mengatasinya :
- Cobalah Dengan mencabut dan Menancapkan Beberapa Card Pada MB Anda
- Jika Booting Berhasil Maka Card Anda Tidak Bermasalah Begitu Juga Sebaliknya.

13. Pasang Processor Baru Tp Tidak Terdeteksi
Cara Mengatasinya :
- Cek Apakah Anda Sudah Memasang Processor Denan Benar
- Cek Apakah Posisi Jumper Pada Processor Sudah Benar (Tentang Jumper Pada Processor Bisa Anda Priksa Pada Manual Booknya).

14. Crash Setelah Memasang RAM Baru
Cara Mengatasinya :
- Kemungkinan ram yang anda pasang tidak kompatibel dengan komputer anda (cabut ram tersebut).

15. Menambah RAM Tapi Tidak Terdeteksi
Cara Mengatasinya :
- Lakukan pengecekan seperti ketika kasus sebelumnya
- Pastikan slot yan dipakai sesuai, misalnya : SD RAM memiliki slot yang hampir sama dengan RD RAM tetapi RD RAM, tidak bisa terdeteksi meskipun bisa dipasang pada slot jenis SD RAM.

16. Setelah Menambah RAM Proses Komputer Manjadi Semakin Lambat
Cara Mengatasinya :
- Perhatikan batas kapasitas ram anda, misalnya ram jenis EDO batas maksimalnya adalah 64 MB, maka ketika dipaksakan untuk ditambah maka komputer anda menjadi semakin lambat.

17. Virtual Ram
Cara Mengatasinya :
- Klik kanan icon My computer, pilih propertis, kemudian pilih tab performance dan klik VIRTUAL MEMORY
- Pilih item let me specify my own virtual memory setting (pilih HD yang akan digunakan sebagai virtual memory)
- Klik OK.

18. Monitor Tidak Mau Nyala
Cara Mengatasinya :
- Pastikan semua kabel power maupun konektor yang berhubungan dengan monitor ok
- Pastikan juga pin yang ada pada port VGA masuk dengan sempuran tidak ada yang bengkok apalagi tidak masuk semua/salah satu pin ke port VGA
- Pastikan juga VGA card anda ok.

19. Monitor Menjadi Gelap Saat Loading Windows
Cara Mengatasinya :
- Kemungkinan disebabkan karena setup driver untuk monitor tidak tepat(setting frekuensinya terlalu tinggi)
- Masuk dulu ke dalam kondisi safe mode (tekan F8)
- Install ulang driver VGAnya.

20. Tampilan Tiba-Tiba Rusak Dan Komputer Manjadi Hang
Cara Mengatasinya :
- Mungkin suhu (pada VGA card) sangat panas.

21. Ukuran Tampilan monitor Tidak Sesuai Keinginan
Cara Mengatasinya :
- Masuk ke display propertis (klik kana semabrang tempat pilih propertis)
- Tekan tab setting dan dan atur ukuran tampilan sesuai dengan keinginan (pada screean area).

22. Monitor Seperti Berkedip Saat Digunakan
Cara Mengatasinya :
- Masuk ke display propertis (klik kana semabrang tempat pilih propertis)
- Tekan tab setting dan klik advance, kemudian klik adapter, pada bagian ini ditampilkan refresh rate yang dinginkan

23. Sound Card Baru Tidak Terdeteksi
Cara Mengatasinya :
- Crash dengan sound card yang lama
- Cek pada manual booknya, apakah soundcard onboardnya perlu dimatikan atau tidak jika hendak menginstall ulang soundcard yang baru (biasanya bisa dimatikan lewat jumper atau bios).


Rabu, 19 Oktober 2011

KONSEP DASAR SASTRA

Sastra merupakan salah satu hasil dari cipta, rasa dan karsa manusia. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Keberadaan sastra dalam kehidupan manusia telah menyedot perhatian dari para penikmat seni. Sebagai salah satu seni, sastra memiliki konsep dasar yang menjadikan sastra berbeda dengan seni lainnya. Ada empat konsep yang akan dibahas dalam perkuliahan ini, yaitu: (1) kaidah sastra; (2) ciri-ciri sastra; (3) wilayah studi sastra; dan (4) wilayah kesusastraan. Keempat konsep tersebut adalah sebagai berikut ini.

A. Kaidah Sastra
Waluyo, (1994: 56-58) mengatakan bahwa kaidah sastra atau daya tarik sastra terdapat pada unsur-unsur karya sastra tersebut. Pada karya cerita fiksi, daya tariknya terletak pada unsur ceritanya yakni cerita atau kisah dari tokoh-tokoh yang diceritakan sepanjang cerita yang dimaksud. Selain itu, faktor bahasa juga memegang peranan penting dalam menciptakan daya pikat. Kemudian gayanya dan hal-hal yang khas yang dapat menyebabkan karya itu memikat pembaca. Khusus pada cerita fiksi, ada empat hal lagi yang membantu menciptakan daya tarik suatu cerita rekaan, yaitu: (1) kreativitas; (2) tegangan (suspense); (3) konflik; dan (4) jarak estetika. Uraian keempatnya sebagaimana dikutip dari Waluyo (1994:58-60) berikut ini.
1) Kreativitas
Tanpa kreativitas, karya sastra yang diciptakan pengarang tidak mungkin menempati perhatian pembaca. Kreativitas di¬tandai dengan adanya penemuan baru dalam proses penceritaan. Pengarang-pengarang yang lazim disebut "avantgarde" atau pelo¬por, biasanya menunjukkan daya kreativitas yang menonjol yang membedakan karya rekaannya dari karya yang mendahului.
Dalam sejarah sastra Indonesia, kita mengenal para pemba¬haru sastra Indonesia yang menunjukkan daya kreativitas mereka seperti Marah Rusli (Siti Nurbaya), Abdul Muis (Salah Asuhan), Sutan Takdir Alisyahbana (Layar Terkembang), Armijn Pane (Belenggu), Achdiat Kartamiharja (Atheis), Mochtar Lubis (Jalan Tak Ada Ujung), dan sebagainya.
Penemuan-penemuan hal yang baru itu mungkin melalui peniruan terhadap karya yang sudah ada dengan jalan memper¬baharui, namun mungkin juga melalui pencarian secara modern harus banyak bersusah payah untuk menemu¬kan sesuatu yang baru, untuk tidak hanya mengulang-ulang apa yang sudah diucapkan/ diungkapkan oleh pengarang lain.
2) Tegangan ( Suspense)
Di depan telah dibicarakan tentang tegangan atau suspense. Tidak mungkin ada daya tarik tanpa menciptakan tegangan dalam sebuah cerita. Jalinan cerita yang menimbulkan rasa ingin tahu yang besar dari pembaca merupakan tegangan cerita itu. Tegangan bermula dari ketidakpastian cerita yang berlanjut, yang mendebarkan bagi pembaca /pendengar cerita. Tegangan meno¬pang keingintahuan pembaca akan kelanjutan cerita. Tegangan diakibatkan oleh kemahiran pencerita di dalam merangkai kisah seperti yang sudah dikemukakan di depan.
Tanpa tegangan, cerita tidak memikat. penulis/pencerita yang mahir akan memelihara tegangan itu, sehingga mampu mempermainkan hasrat ingin tahu pembaca. Bahkan kadang¬kadang segenap pikiran dan perasaan pembaca terkonsentrasikan ke dalam cerita itu, karena kuatnya tegangan yang dirangkai oleh sang penulis. Dalam menjawab hasrat ingin tahu pembaca/ pendengar, penulis/pencerita memberikan jawaban-jawaban yang mengejutkan. Tinggi rendahnya kadar kejutan itu bergantung dari kecakapan dan kreativitas pengarang. Penga¬rang-pengarang cerita rekaan besar seperti Agata Christie, Sherlock Holmes, Pramudya Ananta Toer, dan sebagainya mampu mencip¬takan jawaban-jawaban cerita yang penuh kejutan sehingga cerita¬nya memiliki suspense yang memikat.
3) Konflik
Membicarakan daya tarik cerita rekaan harus menghu¬bungkannya dengan konflik yang dibangun. Jika konflik itu tidak wajar dan tidak kuat, maka jalan ceritanya akan datar dan tidak menimbulkan daya tarik. Konflik yang wajar artinya konflik yang manusiawi, yang mungkin terjadi dalam kehidupan ini dan antara kedua orang yang mengalami konflik itu mempunyai posisi yang kurang lebih seimbang. Jika posisinya sudah nampak tidak seimbang, maka konflik menjadi tidak wajar karena pem¬baca segera akan menebak kelanjutan jalan ceritanya.
Konflik itu juga harus kuat. Dalam kisah kehidupan se¬hari-hari, konflik yang kuat biasanya berkaitan dengan problem manusia yang penting dan melibatkan berbagai aspek kehidupan. Konflik itu bersifat multidimensional yang tidak mudah menye¬lesaikannya. Roman Salah Asuhan dan Belenggu memiliki kon¬flik yang cukup kuat karena problem yang menyebabkan konflik itu adalah problem hakiki dalam kehidupan manusia. Konflik itu juga sukar menyelesaikannya karena tidak mungkin adanya satu jawaban saja. Hal ini berbeda dengan konflik yang dibangun me¬lalui cerita wayang. Karena tokohnya hitam putih, maka konflik dalam cerita wayang segera dapat ditebak jawabannya.
Dalam novel-novel mutakhir, jalinan konflik itu cukup bervariasi. Karena konflik menjadi dasar cerita, maka perhatian pengarang kepada konflik ini kiranya memungkinkan mereka akan lebih mampu menjalin cerita yang memikat.

4) Jarak Estetika
Daya pikat sebuah cerita fiksi juga muncul akibat penga¬rang memiliki jarak estetika yang cukup pekat dengan cerita dan tokoh-tokoh cerita itu. Seolah-olah pengarang menguasai benar-benar dunia dari tokoh itu, sehingga pengarang benar-benar ikut terlibat dalam diri tokoh dan ceritanya. Jika keadaan ini dapat dilakukan oleh pengarang, pembaca akan lebih yakin akan hadir¬nya cerita dan tokoh itu, seakan-akan cerita fiksi itu bukan hanya tiruan dari kenyataan itu, namun adalah kenyataan sendiri yang mengejawantah.
Pengarang akan menciptakan jarak estetis yang cukup rapat sehingga tokoh dan peristiwa benar-benar hidup. Seperti halnya dalam cerita Mushashi, pembaca akan merasa ikut terlibat dalam peristiwa-peristiwa karena kekuatan cerita itu. Ketika pada adegan terakhir Mushashi mengalahkan Sasaki Kojiro, pembaca mungkin akan merasa menyaksikan dua ksatria bertempur di tepi pantai Parangtritis, di siang hari ketika matahari terik, dan tiba¬-tiba Mushashi melompat menghantam kepala Koliro dengan pedang. Ini dapat terjadi karena kekuatan cerita yang pengarang ciptakan dengan membuat jarak estetis yang cukup rapat sehingga tokoh dan peristiwa benar-benar hidup.

B. Ciri-ciri sastra
Ciri sastra yang akan kita pahamkan di sini adalah ciri-ciri sastra yang pernah dikemukakan oleh para ahli sastra atau para praktisi sastra. Wellek & Warren (1989:22) menyebutkan ciri-ciri sastra sebagai berikut: (1) menimbulkan efek yang mengasingkan; (2) fiksionalitas; (3) ciptaan; (4) tujuan yang tidak praktis; (5) pengolahan dan penyampaian melalui media bahasa; (6) imajinasi; (7) bermakna lebih; (8) berlabel sastra; dan (9) merupakan konvensi masyarakat sebagai ciri-ciri sastra. Selain itu, Lexemburg, (1984:9) menambahkan beberapa ciri lagi yaitu: (1) bukan imitasi; (2) otonom; (3) koherensi; (4) sintesa; dan (5) mengungkapkan yang tak terungkapkan sebagai ciri sastra yang lainnya. Dengan demikian sudah teridentifikasi empat belas ciri sastra. Tentu pendapat lain dapat pula ditambahkan, seperti pendapat yang dipegang pada zaman Romantik, bahwa sastra itu merupakan luapan emosi spontan, sedangkan menurut kaum Formalis, sastra selain menunjukkan cirinya pada aspek sintaktik, juga pada grafiknya.
Untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang maksud ciri-ciri sastra di atas, Anda sebaiknya membaca buku sumber yang telah disebutkan di atas, yaitu buku Wellek & Warren dan buku Lexemburg.

C. Wilayah Studi Sastra
Yang merupakan tiga cabang studi sastra itu adalah teori sastra, sejarah sastra, dan kritik sastra ( Wellek & Warren dalam Pradopo, 2002: 34-35). Pegertian ketiga cabang studi sastra itu sebagaimana dijelaskan Paradopo (2002) dan Fananie ( 2000 ) berikut ini.
1) Teori sastra adalah bidang studi sastra yang berhubungan dengan teori kesusastraan, seperti studi tentang apakah kesusastraan itu, bagaimana unsur-unsur atau lapis-lapis normanya; studi tentang jenis sastra (genre ), yaitu apakah jenis sastra dan masalah umum yang berhubungan dengan jenis sastra, kemungkinan dan kriteria untuk membedakan jenis sastra, dan sebagainya ( Pradopo, 2002:34). Perihal unsur-unsur atau lapis-lapis norma karya sastra dijelaskan lebih lanjut oleh Fananie yakni menyangkut aspek-aspek dasar dalam teks sastra. Aspek-aspek tersebut meliputi aspek intrinsik dan ekstrinsik sastra. Teori intrinsik sastra berhubungan erat dengan bahasa sebagai sistem, sedang konvensi ekstrinsik berkaitan dengan aspek-aspek yang melatarbelakangi penciptaan sastra. Aspek tersebut meliputi aliran, unsur-unsur budaya, filsafat, politik, agama, psokologi, dan sebagainya. (Fananie, 2000:17-18).
2) Sejarah sastra adalah studi sastra yang membicarakan lahirnya kesusastraan Indonesia modern, sejarah sastra membicarakan sejarah jenis sastra, membicarakan periode-periode sastra, dan sebagainya; pokoknya semua pembicaraan yang berhubungan dengan kesejarahan sastra, baik pembicaraan jenis, bentuk, pikiran-pikiran, gaya-gaya bahasa yang terdapat dalam karya sastra dari periode ke periode ( Pradopo,2002: 34).
Dikemukakan oleh Fananie (2000:19-20) bahwa berdasarkan aspek kajiannya, sejarah sastra dibedakan men¬jadi:
a. Sejarah genre, yaitu sejarah sastra yang mengkaji perkembang¬an karya-karya sastra seperti puisi dan prosa yang meliputi cerpen, novel, drama, atau sub genre seperti pantun, syair, talibun, dan sebagainya. Kajian tersebut dititikberatkan pada proses kelahirannya, perkembangannya, dan pengaruh-penga¬ruh yang menyertainya.
b. Sejarah sastra secara kronologis, yaitu sejarah sastra yang mengkaji karya-karya sastra berdasarkan periodesasi atau ba-bakan waktu tertentu. Di Indonesia penulisan sejarah sastra secara kronologis, misalnya klasifikasi periodesasi tahun 20-an, yang melahirkan Angkatan Balai Pustaka, tahun 30-an yang melahirkan Angkatan Pujangga Baru, tahun 42, sastra Jepang, tahun 45, Angkatan 45, tahun 60-an yang melahirkan Angkatan 66, dan sastra mutakhir atau kontemporer.
c. Sejarah sastra komparatif, yaitu sejarah sastra yang mengkaji dan membandingkan beberapa karya sastra pada masa lalu, pertengahan, dan masa kini. Bandingan tersebut bisa meliputi karya-karya sastra antar negara seperti sastra Eropa dengan sastra Indonesia, Melayu, dan sebagainya. Aspek-aspek yang dibandingkan dapat meliputi beberapa hal seperti yang dike¬mukakan oleh Rene Wellek, yaitu:
1) Comparative literature: The study of oral literature expecially of falle talk themes and then imigration, of how and other they have entered higher artistic literature. (Pengkajian sastra lisan khususnya mengenai terra-terra cerita rakyat dan ceritakepindahannya, bagaimana dan kapan sastra-sastra rakyat tersebut berkembang / masuk pada bagian yang lebih tinggi pada keindahan sastra itu yang bersifat artistik).
2) The study of relationship betwen two or more literature. (Hu¬bungan kajian antara dua atau beberapa karya sastra).
3) The study of literature in its totality (world literature or universal literature). (Kajian sastra secara keseluruhan).
Pembagian di atas hanyalah merupakan pembagian global, ka¬rena secara rinci, kajian komparatifnya dapat berupa aspek baha¬sanya, estetikanya, latar belakangnya, gaya, pengaruh, atau se¬mua aspek yang menyertai karya tersebut.
3) Kritik Sastra ialah studi sastra yang berusaha menyelidiki karya sastra dengan langsung, menganalisis, menginterpretasi, memberi komentar, dan memberikan penilaian (Pradopo,2002:34-35). Dikatakan Fananie, Kritik sastra itu semacam pertimbangan untuk menunjukkan kekuatan atau kebagusan dan juga kekurangan yang terdapat dalam karya sastra. Karena itu hasil dari kritik sastra biasanya mencakup dua hal , yaitu baik dan buruk (goodness atau dislikeness) (2000:20).
Untuk memperoleh gambaran yang jelas, maka kritik selalu berkaitan dengan judgement, valuation, proper understanding and recornition, statement giving valuation, and rise in value (2000:20).

D. Wilayah Kesusastraan
Kesusastraan dibagi menjadi tiga wilayah. Tiga wilayah kesusastraan itu adalah: (1) wilayah penciptaan sastra; (2) wilayah penikmatan sastra; dan (3) wilayah penelitian sastra. Dikemukakan oleh Mursal Esten (1978:13-14), bahwa ketiga wilayah dalam kehidupan kesusastraan itu saling berhubungan dan saling membantu. Maksud dari ketiga wilayah tersebut dijelaskannya sebagai berikut ini.
“Wilayah penciptaan kesusastraan ialah wilayah para sastrawan, yang diisi dengan ciptaan-ciptaan yang baik dan bermutu. Persoalan mereka ialah bagaimana menciptakan ciptasastra yang baik dan bermutu.
Wilayah penelitian ialah wilayah para ahli dan para kritikus. Mereka berusaha menjelaskan, menafsirkan dan memberikan penilaian terhadap ciptasastra-ciptasastra. Tentu saja mereka harus memperlengkapi diri mereka dengan segala pengetahuan yang mungkin diperlukan untuk memahami ciptasastra-ciptasastra yang mereka hadapi. Wilayah para penikmat adalah wilayah para pembaca. Wilayah ini tidak kurang pentingnya, karena untuk merekalah sesungguhnya ciptasastra-ciptasastra ditulis oleh para pengarang”.

E. Materi Diskusi dan Tugas
1) Konsep sastra terbagi atas empat bagian, jelaskanlah keempat konsep sastra tersebut!
2) Diskusikan sebuah novel, kemudian tentukan bagian-bagian yang relevan dengan kaidah-kaidah sastra!
3) Salah satu ciri sastra menurut Wellek dan Warren adalah konvensi masyarakat. Jelaskanlah ciri sastra tersebut! Bagaimana kaitannya dengan kebebasan berekspresi?
4) Diskusikanlah keterkaitan antara wilayah penciptaan, wilayah penikmatan, dan wilayah penelitian sastra, kemudian jelaskan hasil diskusi yang telah dilakukan!
5) Salah satu wilayah studi sastra adalah sejarah sastra. Jelaskan kaitannya dengan teori sastra dan kritik sastra!


Kamis, 27 Januari 2011

PROPOSAL SKRIPSI


Education has a vital role for the survival of human life,, because without education people will be difficult to develop and even backward. Thus education should really be directed to produce quality human and able to compete. In addition, education is also an effort to improve the quality of Human Resources (HR), physical, mental and spiritual. Various efforts have been made in education, including curriculum development and improvement be gradual, consistent and tailored to the development and advancement of science and technology. Educational process focused on improving the mastery of knowledge, skills abilities, the development of attitudes and values concerning the establishment and development of self-learners, so the purpose of education is not only to develop knowledge of children, but also attitudes and socio-emotional personality in addition to the skills other. Education in schools can not be separated from the learning process and interaction between teachers and students.
Learning is a two-way communication process, the teaching conducted by the teacher as the educator, whereas the study conducted by students or teachers should be able to adapt the teaching materials for pupils with learning methods to achieve maximum academic achievement.
Overall reflection of the learning demonstrated by the achievement of learning achieved by students. But the reality in accordance with the purpose of teaching and learning is not easy. In the normal teaching and learning in schools often encountered some problems. Many students who have found low values in some subjects, especially English language learning. Teachers are key in improving the quality of education and they are in the central point of any education reform effort aimed at qualitative change. Teachers are responsible for managing, directing and creating an atmosphere that encourages students to carry out activities in class. To support these tasks, required the selection of appropriate strategies and in accordance with the material or concepts that will be taught. Teaching model used by teachers also will affect the way students learn where every student has a different way of learning with other students.
English lessons at school today plays an important role by placing it as one of the school prerequisite courses. In recent years, many students are not graduating because of the english language that has not reached the standard value of graduation requirements so that English is still regarded as a scourge for them. Actual values used in the passing requirement is not a good value and English learning achievement to be proud of, but all must be diametrically opposed on the level of the student's ability to absorb and understand the English language which is still low. Many students who have not mastered the concept of the material being taught. This is caused by the use of learning strategies that are less precise in delivering course material.
Currently there are many learning methods developed for the purpose of gaining knowledge construction among others, cooperative learning, contextual learning and problem based learning. However, in practice, development of teaching methods above have not been fully utilized by the teacher with the excuse of time constraints. Once the researchers conducted observations english learning process conducted in SMA found problems as follows:
1)      Students are less able to use formulas in problem solving,
2)      Students tend to be less active in the learning process,
3)      Students tend to depend on teachers and friends.
The problems are caused by the learning method developed by English teachers in teaching and learning activities are conventional learning methods that rely more on lectures, in which teachers focused more on efforts to transfer knowledge into the head of the student without notice that when students enter the classroom, students stock has the ability and knowledge that is not the same. Students are only placed as objects, so that students become passive and sank into a state of learning the optimal stimulating learning activities. Passive attitude of students in the learning process and learning system that monotony has impacted the academic achievement of English language decreases.
To overcome the problems mentioned above, then the teacher needs to implement an appropriate learning strategies that can make learning english involves more active role of students.
Learning strategies that can be used such as Index Card Match. The Index Card Match learning strategies are emphasized for students to understand the material by working together in pairs. This strategy is quite fun, especially used to repeat material that has been taught previously. However,new material can still be taught with this strategy with a record of students were given the task of studying the topic to be taught first.
In addition determined by the learning strategy, the success of teaching and learning process is also determined by the motivation to study. English teachers are expected to give impetus to learn the students, so students feel interested and easy to understand the material provided. Every act, including deeds to learn is driven by something or some motive. The motive or impulse is also called a power residing in the individual self or students who encouraged him to do to achieve a goal.
Based on the description above, to observe the effect of learning strategies in learning English, the researchers conducted research on "the implementation of index cards match strategy in SMA .

RIVIEW TEXT


REVIEW TEXT
A review text is a flexible genre which may vary according to the nature of the creative work being worked on, the intended audience, and the aspects of the work considered worth commenting on.
The  purpose of a review is to analyse and evaluate some creative work, and to inform people about its strengths and weaknesses.
The basic structure of a review consist of four part :
1.    Title
Briefly identifies the subject of the review in some interesting way, and generally is linked to the reviewer’s name.
2.    Identification of the work
Identifies :
the name of creative work which  is the subject of the review .
-         What kind of work it is (movie, novel, magazine etc…)
-         Its author(s), Publisher or Producer, and date of production.
Not all these details are necessary.
3.    Evaluation of the work
The reviewer describes particular aspect of the work, and offers their opinion regarding them, their quality, effectiveness, and so forth.
4.    Conclusions/Recommendations
The reviewer summarises their assessment  of the value of the work, and makes recommendations regarding how other s should regard the work.










RIVIEW TEXT
Title

“Star Wars” is universally loved. Hamil’s Sky walker is awuss, the plot wanders all over, and only Harrison ford gives it any real fire, but it means more to many people than the national anthem or Shakespeare.

Identification
Of the work
This film is reviewed by matt ford.
Genre                            : Science Fiction
Writer                           : George Lucas
Date of Production     : 1997
Stars                             : Mark Hamill, Carrie fisher, Harrison ford, Alec Guinnes, Peter Cushing, Kenny Baker, Anthony Daniels, Peter Maywey, James Earl Jones, David Prowse.
Length                          : 120 Minutes

Evalution
of the work
As you know “Star Wars” gives the viewer a whole universe with its own history, mythology,”realistic” spacecraft and faith in the almost courtly value of honour in a galaxy gone mad.
The special effects are slick and it’s easy to find your self lined into a world you want to believe in, although none of the new 1997 special edition re-release scenes contribute much to the narrative, they do add extra colour and develop the spectacle.

Conclusion

Despite being over-hyped, over-marketed, and fairly flawed, “star wars” remain one of the most memorable and glorious fantasies ever made. So, you are not so busy that you can watch this movie.